Mengenal Hiu Buto, si Pemalas di Sea World Ancol
![]() |
Sumber: Pinterest |
Saat mendengar kata “hiu,” banyak orang membayangkan predator ganas dengan gigi tajam yang siap memangsa. Namun, di Sea World Ancol, ada satu jenis hiu yang justru dikenal jinak dan cenderung pemalas, yaitu hiu buto atau lebih dikenal sebagai hiu perawat (Ginglymostoma cirratum). Meskipun tampilannya besar dan menyeramkan, hiu ini memiliki sifat yang jauh berbeda dari sepupunya, seperti hiu putih atau hiu macan.
Hiu buto merupakan spesies yang unik dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 4 meter dan berat lebih dari 100 kg. Tubuhnya berwarna coklat kekuningan dengan kulit tebal yang kasar. Berbeda dengan kebanyakan hiu yang terus bergerak, hiu buto lebih suka beristirahat di dasar laut atau di sudut akuarium dalam waktu lama.
Menurut pemandu edukasi di Sea World Ancol, hiu buto memiliki cara hidup yang sangat santai. “Hiu ini sangat berbeda dari gambaran hiu pada umumnya. Ia tidak aktif berenang seperti hiu lain, melainkan lebih sering diam di dasar akuarium, seperti sedang malas bergerak,” ujarnya.
Karakter "pemalas" ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Hiu buto adalah spesies nocturnal, yang berarti mereka lebih aktif di malam hari dan beristirahat di siang hari. Selain itu, hiu ini juga memiliki teknik berburu yang unik, alih-alih mengejar mangsa, ia lebih sering menyedot makanan seperti penyedot debu.
Tidak hanya itu, hiu buto juga memiliki pernapasan yang lebih efisien dibandingkan hiu lainnya. Jika sebagian besar hiu harus terus berenang agar air kaya oksigen tetap mengalir melalui insangnya, hiu buto dapat beristirahat tanpa harus terus bergerak. Hal ini karena mereka mampu menggunakan pompa insang untuk menghisap air dan menyaring oksigen, sehingga memungkinkan mereka beristirahat lebih lama di dasar laut.
Pengunjung yang ingin melihat hiu buto dapat menemukannya di zona akuarium utama Sea World Ancol, tepatnya di bagian yang menampilkan koleksi berbagai jenis hiu. Namun, jangan kaget jika hiu ini terlihat tidak banyak bergerak atau bahkan berbaring di dasar akuarium.
"Saat saya pertama kali melihatnya, saya pikir hiu ini sakit atau tidak aktif," ujar Agung, seorang pengunjung. "Tapi ternyata memang begitulah cara mereka beristirahat. Unik sekali!"
Bagi pengunjung yang ingin melihat hiu ini lebih aktif, sesi pemberian makan dilakukan pada pukul 14.30 WIB. Pada saat ini, pengunjung dapat menyaksikan bagaimana hiu buto menggunakan mulutnya yang unik untuk menyedot makanan dari dasar akuarium.
Selain itu, di beberapa kesempatan, pemandu edukasi Sea World Ancol juga memberikan informasi menarik tentang kebiasaan dan perilaku hiu ini. Dengan begitu, pengunjung tidak hanya bisa menyaksikan keberadaan hiu buto tetapi juga belajar lebih dalam mengenai kehidupan laut.
Selain kebiasaannya yang santai, hiu buto memiliki kumis kecil di sekitar mulutnya, yang berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi mangsa di dasar laut. Kumis ini membantu mereka menemukan makanan, seperti moluska, ikan kecil, dan krustasea, yang tersembunyi di pasir atau celah batu.
Meskipun berukuran besar, hiu ini dikenal tidak agresif terhadap manusia. Bahkan, di alam liar, mereka sering ditemukan di dekat penyelam tanpa menunjukkan tanda-tanda agresi. Karena sifatnya yang jinak, beberapa penyelam bahkan berani menyentuh atau berenang di dekat mereka.
Sebagai predator dasar laut, hiu buto memiliki peran penting dalam ekosistem. Mereka membantu mengontrol populasi moluska dan ikan kecil, yang jika tidak terkendali bisa mengganggu keseimbangan lingkungan laut.
Meskipun tidak termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah, populasi hiu buto tetap mengalami tekanan akibat kerusakan habitat, perubahan iklim, dan aktivitas perikanan yang tidak bertanggung jawab. Banyak dari mereka yang tertangkap sebagai hasil tangkapan sampingan oleh nelayan, meskipun tidak sengaja.
Oleh karena itu, Sea World Ancol berupaya mengenalkan spesies ini kepada masyarakat, agar lebih banyak orang memahami pentingnya menjaga keberadaan mereka di alam liar. Dengan edukasi yang lebih luas, diharapkan upaya konservasi hiu buto bisa semakin diperkuat dan memastikan keberlanjutan populasi mereka di laut lepas.
Komentar
Posting Komentar