Teknik Kamuflase Cuttlefish Saat Berburu di Raja Ampat

 

Sumber: Matteo Santo melalui mongabai.id
Cuttlefish yang sedang melakukan kamuflase

Para peneliti dari Universitas Bristol dan Universitas Papua berhasil merekam teknik berburu sotong gada lebar (Sepia latimanus) di perairan Raja Ampat. Predator ini meniru bentuk daun dan karang cabang untuk mendekati mangsanya secara diam-diam, menunjukkan kemampuan kamuflase yang luar biasa dalam berburu.

Dalam penelitian yang dilakukan di sekitar Pulau Kri dan Mansuar, sotong ini diketahui memiliki strategi unik dalam berburu. Cuttlefish menggunakan empat teknik kamuflase utama:

  1. Leaf Display – Gerakan tubuh melambai seperti daun bakau untuk menyatu dengan lingkungan.

  2. Passing-Stripe – Garis gelap berkedip di tubuhnya, menciptakan efek ilusi visual yang membingungkan mangsa.

  3. Branching Coral – Menyebarkan lengan agar menyerupai karang cabang, sehingga sulit dikenali.

  4. Pulse Display – Warna tubuh berdenyut dari mantel hingga ujung lengan untuk membaur dengan sekitar.

Teknik-teknik ini memungkinkan sotong mendekati mangsanya tanpa terdeteksi, sebelum menyergap dengan kecepatan tinggi menggunakan tentakel khususnya.

Sotong gada lebar termasuk dalam keluarga Cephalopoda, yang juga mencakup cumi-cumi dan gurita. Mereka memiliki sel pigmen khusus bernama kromatofora, yang memungkinkan perubahan warna dalam hitungan detik. Selain itu, mereka memiliki fotofor yang dapat menciptakan efek bioluminesensi, membantu mereka tetap tersembunyi di lingkungan yang gelap.

Tidak hanya untuk berburu, kemampuan kamuflase sotong juga digunakan untuk menghindari predator. Di alam liar, sotong sering menjadi incaran ikan besar dan hiu. Dengan menyamar sebagai objek tidak mencurigakan, mereka bisa bertahan hidup lebih lama.

Sotong gada lebar dapat ditemukan di perairan tropis Indo-Pasifik, termasuk Indonesia, Australia, dan Filipina. Raja Ampat, sebagai salah satu pusat biodiversitas laut dunia, menjadi habitat ideal bagi mereka. Perairan yang kaya akan terumbu karang dan beragam spesies ikan menjadikannya lokasi berburu yang sempurna.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Ecology ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana predator laut memanfaatkan kamuflase dalam berburu. Selain itu, studi ini menunjukkan bagaimana evolusi dan ekosistem laut bekerja sama menciptakan strategi bertahan hidup yang unik.

Dengan meningkatnya ancaman terhadap ekosistem laut akibat perubahan iklim dan perusakan habitat, penelitian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang dan ekosistem laut. Tanpa lingkungan yang sehat, spesies seperti sotong gada lebar bisa mengalami penurunan populasi, mengganggu keseimbangan rantai makanan di lautan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fun Papercraft Workshop: Belajar Seni Melipat Kertas dengan Sharky, Maskot Sea World Ancol

Promo Ramadhan! Tiket Masuk SeaWorld Ancol Diskon 50%

Cara Mudah Menuju BXSea dengan Transportasi Umum yang Praktis