Para Penjaga Kehidupan di Balik Keajaiban Jakarta Aquarium & Safari
Di balik megahnya dunia bawah laut yang tersaji indah di Jakarta
Aquarium & Safari (JAQS), tersembunyi kisah inspiratif dari para penjaga
kehidupan yang bekerja tanpa lelah demi memastikan kesejahteraan setiap satwa
di dalamnya. Mereka adalah tim Life & Science, yang dengan penuh dedikasi
menjaga ekosistem buatan agar tetap sehat, aman, dan edukatif bagi setiap
pengunjung yang datang.
Salah satu sosok yang membagikan momen paling berkesan dalam
perjalanannya bersama JAQS adalah Karina Maharani, seorang Research
and Collection Specialist. Bagi Karina, pengalaman menyelam untuk pertama
kalinya di Main Tank adalah momen yang tidak akan terlupakan. Ia
mengungkapkan bahwa di laut lepas, peluang untuk bertemu dengan ikan hiu sangat
kecil, dan jika pun ada, biasanya hanya bayi hiu. Namun saat diving di Main
Tank JAQS, ia bisa berinteraksi langsung dengan berbagai jenis ikan, termasuk
hiu dewasa, dan bahkan bisa menyentuh mereka dengan penuh kehangatan. “Pet-pet
ikan hiu itu bikin happy banget,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, pengalaman yang tak kalah berkesan datang
dari Omar Mikhale, seorang veterinarian atau dokter hewan yang
bertugas di JAQS. Baginya, menyelam ke dalam akuarium untuk memeriksa kesehatan
ikan secara langsung di bawah air adalah salah satu pengalaman profesional yang
paling unik. Interaksi langsung dengan satwa laut bukan hanya menambah
tantangan dalam dunia medis, tetapi juga memperdalam rasa empati dan pemahaman
terhadap perilaku alami hewan-hewan laut tersebut.
Pengalaman luar biasa juga datang dari Evelyn Alexandra,
seorang aquarist yang memiliki peran penting dalam merawat spesies laut.
Evelyn terlibat langsung dalam StAR Project (Stegostoma tigrinum Augmentation
and Recovery), sebuah program konservasi global yang bertujuan untuk
mengembalikan populasi hiu zebra di alam liar. Saat ini, proyek ini tengah
berlangsung di Raja Ampat, dan partisipasi Evelyn dalam program tersebut
menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam kariernya. "Melihat harapan
hidup baru bagi hiu zebra melalui program ini membuat saya merasa menjadi
bagian dari perubahan besar," katanya.
Tidak hanya di bawah air, peran penting juga dimainkan oleh Rirqi
Firmansyah, seorang animal keeper yang bertanggung jawab terhadap
satwa darat dan semi-akuatik. Salah satu momen paling berkesan bagi Rirqi
adalah saat ia terlibat langsung dalam proses rehabilitasi dan pelepasan
kembali satwa ke habitat semi-alaminya di dalam area Jakarta Aquarium &
Safari. Proses ini tidak hanya membutuhkan keahlian teknis, tetapi juga
kesabaran dan kepedulian tinggi agar satwa dapat kembali beradaptasi secara
alami.
Pengalaman lain datang dari Abdul Wahid Hasdar, Deputy
Life and Science Manager yang memimpin proses kurasi dan perawatan berbagai
eksibit di JAQS. Ia menuturkan bahwa menciptakan habitat buatan yang sehat dan
edukatif bukanlah hal yang mudah. Tim harus memastikan keseimbangan kualitas
air, pencahayaan, dan nutrisi satwa terpenuhi dengan tepat. Tantangan yang
kompleks ini tidak hanya menguji keahlian teknis, tetapi juga kreativitas dan
komitmen untuk terus belajar dan berkembang demi kesejahteraan satwa.
Melalui cerita-cerita tersebut, kita diajak untuk memahami
bahwa Jakarta Aquarium & Safari bukan sekadar tempat hiburan atau wisata
keluarga. Di balik keindahan visual dan pengalaman interaktif yang kita nikmati
sebagai pengunjung, ada tim luar biasa yang bekerja sepenuh hati menjaga setiap
aspek kehidupan di dalamnya. Mereka adalah para JAQS Guardian, penjaga
kehidupan bawah laut dan satwa liar yang menjadi pilar utama dari ekosistem
buatan ini.
Jadi, saat kamu menikmati keindahan hiu zebra, melihat ikan
pari menari, atau menyaksikan satwa eksotis lainnya di JAQS, ingatlah bahwa
semua itu hadir berkat dedikasi orang-orang hebat di balik layar. Sebuah kisah
nyata tentang cinta, sains, dan konservasi yang layak untuk dihargai dan
diceritakan kembali.
Komentar
Posting Komentar